Senin, 16 September 2013

Macam-Macam Teknik Membaca

 Macam-macam teknik membaca

 Macam-macam teknik membaca menurut para ahli :

Jenis-jenis Membaca Menurut Prastiti (2006: 20) : Berdasarkan tujuan atau maksudnya, membaca dibagi menjadi beberapa jenis antara lain membaca intensif, membaca teknik, membaca cepat, membaca kritis, dan membaca indah. Kelima jenis membaca tersebut dijelaskan pada penjabaran berikut ini.
a. Membaca Intensif/Membaca Pemahaman Membaca jenis ini sering juga disebut membaca pemahaman yang sangat memerlukan kecermatan dan ketajaman berpikir. Membaca intensif merupakan kunci memperoleh ilmu pengetahuan. Membaca intensif adalah perbuatan membaca yang dilakukan dengan hati-hati dan teliti. Membaca jenis ini sangat diperlukan jika ingin mendalami suatu ilmu secara detail, ingin mengetahui isi suatu materi, bahan-bahan yang sukar dan lain-lain.
 b. Membaca Teknik Membaca teknik adalah salah satu jenis membaca yang menitikberatkan pada pelafalan kata-kata baku, melagukan kalimat dengan benar, pemenggalan kelompok kata dan kalimat dengan tepat, menyesuaikan nada, irama, dan tekanan, kelancaran dan kewajaran membaca serta jauh dari ketersendatan, kesalahan ucap atau cacat baca lain. Membaca teknik dilaksanakan dengan bersuara. Oleh karena itu, membaca jenis ini memiliki manfaat ganda baik pembaca maupun orang lain.
c. Membaca Cepat Membaca jenis ini dilakukan jika pembaca ingin memperoleh gagasan pokok wacana dalam waktu relatif singkat, tetapi juga mendapat hasil bacaan yang banyak. Dua faktor yang tidak dapat diabaikan pada jenis membaca ini adalah kecepatan dan ketepatan. Hal-hal yang dapat menghambat cara membaca cepat harus dihindari seperti regresi, vokalisasi, membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat, dan lain-lain.
 d. Membaca Kritis Membaca kritis adalah salah satu jenis membaca yang bertujuan untuk mengetahui fakta-fakta dalam bacaan, kemudian menganalisisnya. Membaca jenis ini dilakukan secara bijak, mendalam, evaluatif, dan analisis sebagai kunci membaca jenis ini. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa membaca kritis tidak hanya sekedar fakta yang tersurat, tetapi juga tersirat menemukan alasan mengapa penulis menyatakan hal tersebut. Membaca kritis memerlukan berbagai keterampilan, meliputi mencari isi wacana, menganalisis dan menilai gagasan yang terdapat dalam bacaan.
 e. Membaca Indah Pada hakikatnya membaca indah merupakan usaha menghidupkan dan untuk mengomunikasikan suatu bahan bacaan yang mempunyai nilai sastra dengan mengutamakan segi keindahan dalam penyampaiannya. Membaca yang indah erat sekali hubungannya dengan keterampilan membaca karya sastra. Membaca jenis ini menitikberatkan pada pengungkapan segi keindahan yang terdapat pada suatu karya sastra. Alur suaranya hendaknya jatuh pada gagasan-gagasan, sebagaimana layaknya orang bicara. Gerak dan mimik sejalan dengan pokok gagasan yang terkandung dalam teks agar apa yang dibaca dapat dipahami oleh pendengar. Tarigan (2008: 12-13).
Tarigan membedakan kegiatan membaca dalam jenis membaca bersuara atau membaca nyaring (oral reading atau reading aloud) dan membaca dalam hati (silent reading). Membaca bersuara atau membaca nyaring dipandang tepat untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis seperti pengenalan bentuk huruf dan unsur-unsur linguistik. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan yang bersifat pemahaman maka yang paling tepat adalah membaca dalam hati. Kedua macam membaca menurut Tarigan di atas mempunyai fungsi masing-masing. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas yang berfungsi sebagai alat bagi guru, murid, atau pun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Membaca dalam hati hanya mempergunakan ingatan visual (visual memory) yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Dalam hal ini, pembaca tidak menggunakan alat ucap sehingga hanya otak dan mata yang bekerja. Dalam garis besarnya, membaca dalam hati dibagi atas membaca ekstensif dan intensif. Membaca ekstensif adalah membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin dalam waktu yang sesingkat mungkin (Tarigan, 2008: 31). Membaca ekstensif meliputi membaca survei (survey reading), membaca sekilas (skimming reading), dan membaca dangkal (superficial reading). Membaca intensif adalah studi seksama, telaah secara teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira sampai empat halaman setiap hari (Tarigan, 2008: 35). Membaca intensif terbagi menjadi membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi dibagi menjadi membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis, dan membaca ide, sedangkan membaca telaah bahasa meliputi kegiatan membaca bahasa dan membaca sastra.

Jenis-jenis membaca menurut Praptanti (2000: 39) adalah sebagai berikut:
Membaca pemahaman (intensif) adalah membaca pemahaman yang dianggap sebagai salah satu kunci pemerolehan ilmu karena titik tekannya adalah persoalan pemahaman yang mendalam, pemahaman ide-ide naskah dari ide-ide pokok sampai ide penjelas. Begitu juga dari hal-hal yang global ke hal-hal yang rinci. Jadi membaca pemahaman adalah aktivitas membaca yang ditempuh dengan sangat teliti, biasanya agak lambat, dengan tujuan memahami keseluruhan isi bacaan kedalam-dalamnya agar pesan yang disampaikan lebih merasuk ke otak dan hati. Membaca kritis yaitu aktivitas membaca yang menghendaki sikap atau reaksi si pembaca untuk memberi tanggapan terhadap apa yang telah dibacanya. Dalam hal ini pembaca dapat bersikap menolak, menyetujui sebagai pengganti, menerima sebagai bahan pelengkap atau menerima sebagai bahan penguat. Membaca cepat yaitu suatu aktivitas membaca yang bertujuan agar dalam waktu yang relatif singkat bisa mendapatkan hasil yang banyak. Membaca apresiatif dan membaca estetis adalah dua kegiatan membaca yang agak bersifat khusus karena lebih berhubungan dengan nilai-nilai dan faktor perasaan. Objek kajiannya terutama karya sastra serta bacaan-bacaan lain yang ditulis dengan bahasa yang indah. Membaca teknik adalah suatu aktivitas membaca yang termasuk kegiatan membaca bersuara. Membaca jenis ini bertujuan untuk lebih pemahaman memudahkan pemahaman materi yang dibaca. Membaca teknik penekanannya pada lafal, jeda lagu dan intonasi yang tepat. Denny Iskandar (2010). Klaisifikasi jenis membaca dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, misalnya dari: sasaran pembacanya, cara membaca, cakupan bahan, tujuan, jenis/ragam tulisan, dan lain-lain.
1) Berdasarkan sasaran pembacanya: Membaca permulaan Membaca lanjut
2) Berdasarkan cara membaca (terdengar-tidaknya suara): Membaca nyaring (oral reading/aloud reading) Membaca dalam hati (silent reading)
3) Berdasarkan cakupan bahan, baik jenis maupun lingkup bahan bacaannya terbagi ke dalam dua macam, yakni membaca intensif dan membaca ekstensif. Membaca intensif, meliputi: membaca telaah isi (content study reading) dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading).
Membaca telaah isi terbagi lagi ke dalam:
(a) membaca teliti (close reading),
(b) pembaca pemahaman (understanding reading), membaca kritis (critical reading), dan membaca ide (reading for ideas).
Membaca bahasa terbagi lagi ke dalam
(a) membaca bahasa dan
(b) membaca sastra.
Membaca ekstensif, meliputi:
membaca survei (survei reading)
membaca sekilas (skimming)
dan membaca dangkal (superficial reading).
4) Berdasarkan klasifikasi tujuan baca:
Membaca untuk tujuan behavioral/tertutup/instruksional
Membaca untuk tujuan ekspresif/terbuka
5) Berdasarkan tingkatan tujuan:
Membaca dasar (elementary reading)
Membaca tinjauan (inspectional reading)
Membaca analitis (analytical reading)
Membaca membandingkan (syntopical reading)
6) Berdasarkan teknik menemukan informasi fokus:
Baca-pilih (selecting)
Baca-lompat (skipping)
Baca-layap (skimming)
Baca-tatap (scanning)
Macam-Macam teknik membaca :
A. Membaca cepat Teknik membaca cepat dapat digunakan sebagai salah satu cara belajar efektif. Membaca cepat merupakan teknik membaca dengan memindahkan padangan mata secara cepat, kata demi kata, frase demi frase, atau baris demi baris. Teknik membaca cepat bertujuan agar pembaca dapat memahami bacaan dengan cepat.
Cara membaca cepat:
1. Konsentrasi saat membaca.
2. Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara dan bibir bergerak.
 3. Perluas jangkauan mata ketika membaca.
4. Tidak mengulang-ulang bacaan. Dalam teknik membaca cepat, digunakan rumus untuk menghitung kecepatan membaca. Rumus tersebut adalah: KB : Jumlah kata dalam bacaan x 100% Waktu yang ditempuh Keterangan: KB = Kecepatan Membaca
 B. Membaca Sekilas Membaca sekilas (skimming) biasa dilakukan ketika membaca koran atau bacaan-bacaan ringan lainnya. Teknik membaca ini dilakukan dengan tujuan agar dapat menemukan infromasi yang diperlukan. Ketika membaca koran, tidak semua informasi dalam koran perlu dibaca, hanya hal-hal yang dianggap penting sudah mewakili informasi yang ingin diketahui. Membaca sekilas adalah teknik membaca yang dilakukan sekilas pada bagian-bagian teks, terutama judul, daftar isi, kata pengantar. indeks atau hal umum lainnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca sekilas adalah sebagai berikut:
1. jika membaca koran, bacalah setiap judul bacaan dalam koran tersebut,
2. baca garis besar bacaan atau kepala berita yang terdapat pada koran tersebut, dan
3. jika telah telah menemukan bacaan yang diinginkan, mulai untuk membacanya.
 C. Membaca Memindai Membaca memindai disebut juga membaca scanning, yaitu teknik membaca yang digunakan untuk mendapatkan informasi tanpa membaca yang lain. Melainkan langsung pada masalah yang diperlukan. Teknik membaca memindai, biasanya dilakukan ketika mencari nomor telepon, mencari arti kata atau istilah di kamus, dan mencari informasi di ensiklopedia.
 D. Membaca Intensif Membaca intensif adalah teknik membaca yan dapat diterapkan dalam upaya mencari informasi yang bersifat detail. Membaca intensif juga dapat diterapkan untuk mencari informasi sebagai bahan diskusi. Membaca intensif, disebut juga membaca secara cermat. Membaca dengan cermat akan memperoleh sebuah pokok persoalan atau perihal menarik dari suatu teks bacaan untuk dijadikan bahan diskusi.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca intensif adalah sebagai berikut:
1. membaca dengan jeli sehingga dapat menentukan hal yang paling menarik dari hal-hal lain,
2. mempertimbangkan kemampuan diri dal kemampuan teman diskusi berkenaan dengan kemampuan diri menguasai atau memahami perihal yang akan didiskusikan
3. mempertimbangkan referensi yang dimiliki oleh peserta diskusi terkait hal yang akan didiskusikan.
 E. Membaca Ekstensif Membaca ekstensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara tidak begitu detail. Kegiatan membaca ekstensif ditujukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat pokok-pokok penting dan bukan hal yang sifatnya terperinci. Berdasarkan informasi pokok tersebut, kita sudah dapat melihat atau menarik kesimpulan mengenai pokok bahasan atau masalah utama yang dibicarakan. Membaca ekstensif dapat digunakan ketika membaca beberapa teks yang memiliki masalah utama sama. Kita dapat menarik kesimpulan mengenai teks yang memiliki masalah utama yang sama, meskipun pembahasan detailnya berbeda.
 Hal-hal yang harus diperhatikan ketika membaca ekstensif dua teks:
1. membaca kedua teks secara keseluruhan, sehingga mendapatkan pemahaman terhadap kedua isi teks,
2. memahami pokok-pokok penting yang disampaikan dalam masing-masing teks,
3. membandingkan kedua teks, sehingga memperoleh gambaran adanya persamaan dan perbedaannya, dan 4. menarik kesimpulan mengenai masalah utama kedua teks.

Maaf jika masih ada kekurangan dan salah kata:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar